Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas lahan pertanian terluas di dunia. Namun tidak hanya sampai disitu saja, Indonesia juga dikenal sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah greenland. Hal ini membuat Indonesia dipenuhi oleh satwa-satwa air yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah Ikan Belida.
Ciri Khas Ikan Belida
Ikan air tawar memiliki ciri khas yang membedakannya dari ikan lainnya berupa punggung pisau dan meninggi sehingga bagian perut tampak lebih lebar dan pipih. Begitu juga halnya dengan ikan belida atau yang biasa disebut lopis ini yang memiliki ciri khas berupa sirip duburnya menyambung dengan sirip ekor berawal tepat di belakang sirip perut yang dihubungkan dengan sisik-sisik kecil.
Ikan ini memiliki bentuk kepala yang sangat dekat dengan punggung dan rahangnya memanjang sesuai dengan pertambahan umur hingga melewati batas bagian belakang mata pada ikan yang sudah dewasa.
Kebiasaan Hidup di Alam
Penyebaran ikan ini di Sumatera, Kalimantan hingga Jawa barat. Bisa mencapai bobot maksimal hingga 20 kg (tergantung jenisnya). Ikan ini termasuk karnivora dengan pakan berupa usus ayam, ikan kecil, udang, dan cacing terutama cacing tanah.
Di alam liar, ikan ini dapat tumbuh dengan pesat saat musim hujan karena melimpahnya jumlah pakan pada kondisi tersebut. Namun pada musim kemarau populasi pakan mereka berkurang. Ikan betina lebih banyak makan daripada jantan yaitu berupa ikan-ikan kecil, serangga, dan cacing.
Cara Memilih Induk Terbaik
Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam proses pemijahan ikan belida diperlukan induk yang baik dengan kualitas yang unggul. Berikut yang perlu kamu ketahui terkait induk terbaik dari ikan belida.
Induk Betina
- Memiliki sirip perut yang relatif pendek serta tidak menutupi bagian kelaminnya (urogenital)
- Ketika alat kelaminnya sudah matang bagian perut tampak lebih besar dan kelaminnya berwarna merah
Induk Jantan
- Memiliki sirip perut lebih panjang dan menutupi bagian kelamin
- Alat kelamin berbentuk tabung dan berukuran lebih kecil daripada induk betina
- Induk jantan siap pijah saat bagian urogenitalnya berubah warna menjadi merah dan mengeluarkan cairan putih ketika di tekan/diurut.
Pemijahan
Ikan ini memiliki kebiasaan melakukan proses pemijahan pada kedalaman 1 m. Kamu bisa mengubah kebiasaan ini dengan meletakkan batang bambu atau papan kayu sebagai tempat penempelan telur mereka. Periode pemijahan yang disarankan yaitu pada musim hujan (Agustus-Maret). Dalam sekali pemijahan ikan belida mampu menghasilkan setidaknya 288 butir telur bahkan bisa mencapai dua kali lipatnya jika kondisi mendukung. Keberhasilan pembuatan mencapai 30-100 %.
Larva ikan belida akan menetas pada saat mencapai 72 - 120 jam. Pastikan suhu air kolam diatur sedemikian rupa hingga mencapai 29-30 deraja celsius.
Pendederan
Tahukah kamu? larva ikan belida memiliki sifat kanibalisme loh. Benih yang baru berusia tiga hari bahkan sudah mampu untuk memakan artemia. Ikan belida adalah ikan nokturnal, mereka mulai berburu pada sore hari. Ikan ini sering ditemukan pada bagian bawah pepohonan atau tempat-tempat yang gelap.
Proses pendederan ikan ini memakan waktu hingga 30 hari. Saat hari ke 30 benih ikan akan mencapai ukuran 15-17 cm dengan berat mencapai 10-12 g. Saat itulah ikan tersebut sudah bisa ditebar di kolam yang lebih luas untuk proses pembesaran.
Pembesaran
Biasanya ikan belida dibesarkan di Keramba Jaring Apung (KJA). Tapi kamu bisa membesarkannya di kolam biasa dengan catatan harus melakukan pengapuran sekitar 50-125 g/m2 nya. Setelah pengapuran lakukan pengeringan selama 1-2 hari kemudian diisi air dengan ketinggian 60-100 cm. Benih yang sudah melalui proses pendederan sudah siap tebar saat hari ke 3-5 setelah pengisian air. Atur suhu kolam dengan rentang suhu 20 - 30 derajat celsius.
Padat tebar benih yang disarankan adalah 5-10 ekor/m2 atau 500-1000 ekor untuk kolam dengan luas 100 m2. Proses pembesaran menghabiskan waktu sekitar 12 bulan hingga panen. Agar bisa dilepas ke pasar, ikan belida harus mencapai bobot minimal seberat 0,5-0,7 kg/ekor.
Pisahkan ikan belida yang besar dan ikan belida yang kecil agar tidak terjadi insiden saling memangsa karena sifat kanibalisme belida tadi.
Itulah informasi tentang Yang Perlu Kamu Ketahui Dari Ikan Belida, Dari Ciri-ciri Hingga Proses Pembesarannya, Semoga artikel Yang Perlu Kamu Ketahui Dari Ikan Belida, Dari Ciri-ciri Hingga Proses Pembesarannya kali ini, bisa memberi manfaat untuk kalian. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.