Sebelum kita memulai membahas proses pembuatan Bokasi ada baiknya kita akan menerangkan terlebih dahulu apa yang di maksud dengan bokasi itu sendiri, bokasi sendiri pada awalnya sudah di populerkan di Negara jepang sebagai bentuk pupuk organic yang biasa di buat secara lebih cepat dan juga efektif dan bokasi sendiri adalaha sebuah bentuk metode pengomposan suatu bahan organic untuk di jadikan sebuah pupuk dapat di gunaka sebagai starter aerobik maupun anaerobic.
Dan bahan – bahan yang di gunakan juga bervariasi baik berupa sisa makanan, daun, bunga rumput, kotoran hewan, cacing , cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.
Bahan – bahan tersebut tidak harus kita gunakan semua terkadang kita bisa memilihnya 2 atau tiga yang memiliki kandungan yang sama, di lingkungan rumah tangga biasa kita gunakan sisa makana untuk di jadikan bokasi sendiri.
Banyak hal yang mempengaruhi apakan akan gagal ataupun berhasil tentunya bayak faktor yang membuat keberhasilan dan kegagalan.
Berikut ini adalah cara pembutan bokasi secara alami dari bahan alam.
Bahan:
Brikut adalah bahan yang biasa di gunakan untuk pembuatan bokasi.
- Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg
- Sekam padi / gergajian kayu 500 kg
- Bekatul 20 kg
- Abu dapur / abu sekam padi 30 kg
- Gula pasir 15 ons
- EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya
- Air secukupnya
Cara pembuatan bokasi
1. Setelah semua bahan kita siapkan langkah selanjutnya kita akan mengulas proses pembutan bokasi.
2. Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang
dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab.
3. Tutup dengan plastik / tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat
membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka waktu
selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya).
4. Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup kembali.
5. Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya.
6. Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot dengan air yang dicampur gula dan mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya sehingga bahan
bokashi tidak berbau kotoran dan kalau dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah
dapat digunakan.
Cara penggunaan:
Setelah selesai pembuatan bokasi langkah terahir adalah proses penggunaannya, tanpa penggunaan yang tepat tentu akan bisa mengakibatkan kegagalan walaupun proses pembuatannya sudah sempurna
Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1, 5 ton
/ Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.
Demikian adalah proses pembuatan bokasi semoga informasi ini bisa bermanfaat dan bisa di guanakannya sebagaimana mestinya, selamat mebcoba bagi yang belum memahaminya silahkan bertanya di kolom komentar.
Itulah informasi tentang Cara Pembuatan Bokasi Dengan Bahan Yang Sederhana, Semoga artikel Cara Pembuatan Bokasi Dengan Bahan Yang Sederhana kali ini, bisa memberi manfaat untuk kalian. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.